Sabtu, 04 Juli 2015

Flowchart Looping dan Bercabang

Flowchart Looping Pada Tekepon Umum




Penjelasan dari flowchart tersebut adalah sebagai berikut :

Bila anda ingin menghubungi seseorang dengan menggunakan telepon umum, maka algoritma ataupun langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :

1.      Siapkan terlebih dahulu uang koin yang sesuai untuk telepon umum terebut
2.      Angkat gagang teleponnya
3.      Masukkan koin yang sudah disiapkan tadi ke dalam lubang yang terdapat pada telepon umum
4.      Tekan nomor telepon yang akan dituju
5.      Tunggu sampai orang yang dituju mengangkat teleponnya
5.1  Bila tidak ada yang berbicara, tutup gagang teleponnya
5.2  Bila telepon yang dituju sudah mengangkat, maka berbicaralah
6.      Setelah selesai, taruh/letakan kembali gagang telepon pada posisi semula





Flowchart Bercabang Pada Transaksi ATM 


Kasus tersebut terjadi ketika pengambilan uang yang diinginkan pada ATM berjumlah Rp.100.000 sedankan mesin hanya menyediakan uang Rp.50.000
Langkah – langkah ataupun algoritma dari kasus tersebut :
1. Pergi ke ATM.
2. Masukkan kartu ATM ke mesin ATM
3. Memilih bahasa yang digunakan
4. Memasukkan kode PIN
5. Memilih jenis transaksi,yaitu tarik tunai
6. Memilih jumlah yang akan diambil
7. Mengambil struk dan kartu ATM kita.

Jadi,pada penjelasan di atas pertama tama kita pergi ke ATM terdahulu, setelah itu kita masukkan kartu ATM milik kita. Naahh, kemudian kita pilih bahasa dulu, anggap saja kita pilih bahasa Indonesia.
Setelah kita memilih bahasa Indonesia, kita Inputkan Nomor PIN ATM kita. Jangan sampai salah. Jika salah maka proses transaksi akan gagal. Jika PIN benar,maka masuk proses selanjutnya, yaitu memilih untuk jenis transaksi, kita pilih proses untuk penarikan uang.
Setelah menuju proses penarikan uang,saatnya menginputkan berapa nominal yang kita inginkan, tapi melalui kelipatan 50000, karena mesin hanya menyediakan 50000 saja. Setelah selesai,maka akan masuk proses di mana nominal yang kita inginkan adalah dibagi dengan uang 50000. contoh : 100000/50000=2 lembar uang 50000. Jika selesai,ambil uangnya,dan kemudian apakah anda ingin melakukan transaksi lagi? Jika tidak,pilih No, jika Yes pilih Yes.
Jika tidak,maka struk akan dicetak, dan ambil struk dan ATM.
Jika ya,maka kembali ke awal.


 

Flowchart Bercabang (Flowchart Parking Sensor)



Penjelasan :

Dari bagan flowchart diatas merupakan suatu kejadian ketika rangkaian bekerja, rangkaian aktif saat menerima tegangan sumber. Photodioda dipasangkan sejajar dengan infrared yang menyala.
Saat photodioda tidak menerima cahaya dari infrared atau saat cahayanya terhalang, sensor akan bekerja dan mengaktifkan mikrokontroler. Pada saat itu mikrokontroler akan menjalankan program perintah – perintah yang sudah terdapat didalamnya. perintah tersebut kemudian digerakan ke perangkat output sehingga motor bergerak dan membuka palang pintu. Ketika cahaya yang diterima photodioda tidak dihalangi maka motor akan bekerja dan palang pintu akan tertutup jika keadaan awal saat palang pintu tertutup maka tidak melakukan apa apa.
Implementasi pada rangkaian tersebut digunakan pada pintu otomatis gedung.

Referensi : https://wibawaadiputra.wordpress.com/2015/05/02/kasus-elektro-flowchart-parking-sensor/

Flowchart Lurus (Pada Proses Pembuatan Catu Daya)





Di atas kita bisa lihat flowchart model straight diatas kita lebih mudah untuk memahaminya namun sebnernya ada proses yang hilang dan seharusnya lebih diperinci lagi. Seperti Analisa rangkaian yang seharusnya ada didalam flowchart namun dengan model yang kita pakai diatas, kita kehilangan step itu, karena sangat tidak mungkin memasukan syntak condisional seperti itu pada model flowchart straight.
Saya memberi pembahasan soal flowchart diatas secara singkat seperti berikut, pertama kita mulai dengan command start terlebih dahulu. Lalu kita merangkai rangkaian sesuai dengan yang ada pada skematik dengan menggunakan software, contoh software proteus yang saya pakai, kemudian buat rangkaian dengan menempatkan komponen-komponennya sesuai skematik.
Pada tahapan ketiga ini seharusnya kita mensimulasi rangkain dengan software tersebut, namun seperti yang saya jelaskan diatas flowchart ini langsung menuju ketahap selanjutnya yaitu mencetak layout rangkaian dan mentanamkan kedalam vcb.Layout dicetak  ke selembar kertas, kemudia kertas tersebut kita fotocopy kedalam kertas transparan, dan kemudian setelah di kertas transparan, kita bisa menstrika rangkaian tadi ke papan vcb dengan bantuan setrika yang panas.
Rangkaian pun akan terlihat garis-garis hitam di papan vcb, maka selanjutnya adalah melakukan penaburan feriklorit pada papan vcb tersebut dengan ditambah air spirtus. Maka rangkaian pun akan terlihat sebagai jalur arus listrik yang mengalir seperti layaknya tembaga.
Papan vcb pun telah siap untuk disisipkan komponen-komponen, pertama dilakukan pengeboran pada papan, agar rangkaian terlubangi dan bisa dipakai untuk menaruh komponen. Dan tak lupa dipasang jumper berupa tulang ikan dan black housing sebagai jalur jumper ke rangkain yang jauh, dan tak lupa komponen disolder dengan baik tanpa ada yang meluber ke rangkaian lain. Agar komponen dapat menepel dengan kuat pada papan vcb.
Dengan papan vcb yang telah siap dan terpasang seluruh komponen, kita memasang papan vcb ke rangka catu daya, atau tutupnya. Memakai kaki-kaki mur dan memasangnya dengan papan vcb. Dengan mengebor rangka terlebih dahulu.
Pada tahap selanjutnya seharusnya kita menganalisa otput tegangan yang pada catu daya yang kita buat. Namun flowchart ini tidak menghendaki adanya conditional seperti analisa yang memberikan jawaban yes atau no itu. Jadi kita bisa masuk ketahap terakhir yaitu finishing atau hanya mengukur tegangan output pada alat saja tanpa bisa menganalisanya.
Lalu pada tahap terakhir ini  kita bisa mengukur nilai tegangan ouput dengan menggunakan multimeter dan apakah sesuai dengan tegangan output yang diminta pada awal deskripsi diatas atau tidak, jika tidak kita tidak bisa melakukan analisa rangkaian, karena kondisi seperti itu tidak kita berikan pada flowchart diatas.

Referensi : https://fauzanagam10.wordpress.com/2015/06/10/kasus-elektro-dengan-mode-flowchart-straight-lurus/