Sebelum kita masuk ke pembahasan, ada
baiknya kita mengulas terlebih dahulu mengenai listrik dan manfaat listrik
dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang kita semua tahu, listrik merupakan
suatu daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya pergesekan ataupun
melalui sebuah proses kimia dimana hasil dari proses kimia tersebut bisa
digunakan untuk kemudian menghasilkan panas, cahaya, atau bahkan bisa
dimanfaatkan untuk menggerakkan sebuah mesin.
Berikut akan sedikit dibahas mengenai
hal yang berhubungan dengan listrik dan istilah-istilah yang sering kita temui
dalam kelistrikan :
1. Tegangan Listrik
Tegangan listrik merupakan suatu dorongan yang
dihasilkan ataupun ditimbulkan oleh sumber listrik. Satuan dari tegangan listrik
ini adalah Volt.
2. Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang
disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik
dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Satuan arus listrik adalah Ampere
3. Daya Listrik
Daya listrik sendiri merupakan banyaknya jumlah
tenaga listrik yang dibutuhkan per satuan waktu. Satuan daya listrik adalah
Watt.
4. Energi Listrik
Energi listrik adalah tenaga listrik yang digunakan
pada waktu tertentu. Satuan dari energi listrik adalah Joule.
5. Hambatan
Listrrik
Hambatan listrik merupakan suatu benda atau bahan
yang sifatnya menghambat aliran listrik. Satuan dari hambatan listrik adalah
Ohm.
6. Kejutan Listrik
Kejutan listrik adalah gejala terjadinya aliran arus
listrik melalui tubuh dengan magnituda tetentu yang dapat memberikan efek-efek
yang membahayakan atau mencederai.
7. Gaya Listrik
Merupakan gaya yang bekerja diantara muatan
listtrik.
8. Medan Listrik
Medan listrik merupakan ruang-ruang yang berada
disekitar muatan listrik, dimana jika muatan listrik tersebut diuji dengan cara
diletakkan pada ruang/medan tersebut maka akan mengalami gaya listrik.
9. Potensial
Listrik
Potensial listrik merupakan sebuah usaha untuk
memindahkan muatan positif dari satu titik ke titik yang lainnya
10. Induksi Listrik
Induksi listrik Merupakan pemisahan muatan listrik
di dalam suatu pengantar karena pengantar itu didekati oleh benda yang memiliki
muatan listrik
Sistem
Pembangkit Tenaga Listrik
Dalam proses pengiriman arus listrik
dari sumber (PLN) ke konsumen pengguna, terdapat 2 macam jenis instalasi yang
diberikan PLN kepada para pengguna/pelanggannya, yakni sistem instalasi listrik
1 phase dan sistem instalasi listrik 3 phase. Apa perbedaan dari 2 jenis
instalasi tersebut? Mari kita bahas satu persatu disini.
Sistem kelistrikan PLN secara umum
dibagi dalam 3 bagian besar :
1.
Sistem
Pembangkit Tenaga Listrik
Terdiri
dari pembangkit-pembangkit listrik yang tersebar di berbagai tempat, dengan
jenis-jenisnya antara lain yang cukup banyak adalah PLTA (menggunakan sumber
tenaga air), PLTU (menggunakan sumber batubara), PLTG (menggunakan sumber dari
gas alam) dan PLTGU (menggunakan kombinasi antara gas alam dan uap).
Pembangkit-pembangkit tersebut mengubah sumber-sumber alam tadi menjadi energi
listrik.
2. Sistem Transmisi Daya
Energi
listrik yang dihasilkan dari berbagai pembangkit tadi harus langsung
disalurkan, karena energi listrik sebesar itu tidak bisa disimpan dalam
baterai. Karena akan butuh baterai kapasitas besar untuk menyimpan energi
sebesar itu dan menjadi sangat tidak ekonomis. Sebagai gambaran, accu 12Vdc
dengan kapasitas 50Ah akan menyimpan energi listrik maksimal kira-kira 600 Watt
untuk pemakaian penuh selama 1 jam. Sedangkan total pemakaian daya listrik
untuk jawa-bali bisa melebihi 15,000 MW (15,000,000,000 Watt). Jadi….Berapa
besar baterai untuk penyimpanannya?
Untuk itulah suplai energi listrik bersifat harus sesuai dengan permintaan saat itu juga, tidak ada penyimpanan. Karena itu sistem transmisi daya listrik dibangun untuk menghubungkan pembangkit-pembangkit listrik yang tersebar tadi dan menyalurkan listriknya langsung saat itu juga ke pelanggan-pelanggan listrik. Saluran penghantarannya dikenal dengan nama SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi), SUTET (Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi) dll..
Untuk itulah suplai energi listrik bersifat harus sesuai dengan permintaan saat itu juga, tidak ada penyimpanan. Karena itu sistem transmisi daya listrik dibangun untuk menghubungkan pembangkit-pembangkit listrik yang tersebar tadi dan menyalurkan listriknya langsung saat itu juga ke pelanggan-pelanggan listrik. Saluran penghantarannya dikenal dengan nama SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi), SUTET (Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi) dll..
3. Sistem Distribusi Daya
Dari sistem transmisi daya tadi, listrik akan sampai
ke pelanggan-pelanggannya (terutama perumahan) dengan terlebih dahulu melalui
Gardu Induk dan kemudian Gardu Distribusi. Gardu Induk mengambil daya listrik
dari sistem transmisi dan menyalurkan ke Gardu-gardu distribusi yang tersebar
ke berbagai daerah perumahan. Dan di dalam gardu distribusi, terdapat trafo
distribusi yang menyalurkan listrik langsung ke rumah-rumah dengan melewati JTR
(Jaringan Tegangan Rendah), yang biasanya ditopang oleh tiang listrik.
A.
Instalasi
Listrik 1 Phasa
Instalasi
listrik 1 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kawat penghantar
yaitu 1 kawat phasa dan 1 kawat 0 (netral). Pengertian sederhananya adalah
listrik 1 phasa terdiri dari dua
kabel yaitu 1 bertegangan dan 1 netral. Umumnya listrik 1 phasa bertegangan 220
volt yang digunakan banyak orang. Biasanya listrik 1 phasa digunakan untuk
listrik perumahan, namun listrik PLN di jalanan itu memiliki 3 phasa, tetapi yang masuk ke rumah kita hanya 1 phasa karena kita tidak memerlukan
daya besar. Misalnya yang ke rumah kita adalah Phase R, tetangga kita mungkin
Phase S, dan tetangga yang lain Phase T.
Karena
pengguna listrik 1 phasa ini umumnya adalah perumahan, maka sudah jelas listrik
1 phasa ini tidak menngunakan daya listrik yang tinggi. Listrik 1 phasa ini
hanya bertegangan sekitar 220 volt dan sudah sangat mencukupi jika digunakan
untuk menjalankan alat-alat rumah tangga seperti tv, komputer, dan peralatan
rumah yang lain. Berbeda halnya dengan penggunaan – penggunaan alat industri di
pabrik-pabrik besar, pada umumnya pabrik – pabrik menggunakan instalasi listrik
3 phasa.
B.
Instalasi
Listrik 3 Phasa
Pada
istilah umum di Indonesia, sistem 3-phase ini lebih familiar dengan nama sistem
R-S-T. karena memang umumnya menggunakan simbol “R”, “S” , “T” untuk tiap
penghantar phasenya serta simbol “N” untuk penghantar netral.
Listrik 3 phasa adalah listrik AC (alternating
current) yang menggunakan 3 penghantar yang mempunyai tegangan sama tetapi
berbeda dalam sudut phase sebesar 120 degree.
Ada 2 macam
hubungan dalam koneksi 3 penghantar yaitu :
1. Hubungan bintang (“Y” atau star).
2. Hubungan delta.
Ada 2 macam
tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3 phasa ini, yaitu :
- Tegangan antar phase (Vpp : voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan istilah Voltage line to line).
- Tegangan phase ke netral (Vpn : Voltage phase to netral atau Voltage line to netral).
Perlengkapan Perangkat Hubung Bagi (PHB)
3 Fasa
Untuk pemakaian tenaga listrik system pembagianya
arusnya berbeda dengan pembagian arus pada rumah biasa untuk itu dipergunakan PHB 3 Fasa yang terdiri dari
satu grup atau lebih.
Perelngkapan
PHB 3 Fasa terdiri dari :
1) Rumah PHB
2) Sakelar penghubung Utama
3) Sekering utama
4) Rel pembagi
5) Sakelar pembagi
6) Sekering pembagi
7) Sambungan tanah ( grounding)
8) Perlengkapan alat ukur listrik.
Perangkat
hubung bagi menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan untuk
mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi
sirkit dan pemanfaat tenaga listrik. Adapun bentuknya dapat berupa box, panel, atau lemari.
Perangkat hubung bagi ini merupakan bagian dari suatu sistem suplai.
Sistem suplai itu sendiri pada umumnya terdiri atas : pembangkitan (generator),
transmisi (penghantar), pemindahan daya (transformator). Sebelum tenaga listrik
sampai ke peralatan konsumen seperti motor-motor, katup solenoid, pemanas,
lampu-lampu penerangan, AC dan sebagainya, biasanya melalui PHB terlebih
dahulu. Di dalam pembahasan selanjutnya pada modul ini hanya akan dibahas
tentang PHB tegangan rendah
Sistem
3-Phase Hubungan Bintang dengan tegangan 380/220V
Sistem 3-Phase
Hubungan Bintang dengan tegangan 380/220V
Keuntungan 3 fasa :
1.
Karena
menggunakan tegangan yang lebih tinggi maka arus yang akan mengalir akan lebih
rendah untuk daya yang sama. Sehingga untuk daya yang besar, kabel yang
digunakan bisa lebih kecil
2.
Menyediakan
daya listrik yang besar ( biasanya pada industri menengah dan besar ). Industri
atau hotel memerlukan daya listrik yang besar sehingga memerlukan line
yang banyak. Tapi pada output terakhir untuk pemakaian hanya memerlukan satu
phasa ( memilih salah satu dari 3 phasa)
3.
Untuk
motor induksi, listrik 3 phasa
tidak memerlukan kapasitor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar